CERITA

SELAMAT DATANG DI CERITA…………..

saya punya cerita sedikit sekedar penghilang rasa suntuk aja, semoga bisa menghibur,mudah-mudahan..

cerita ini pernah dimuat di http://www.freewebs.com/balerante

mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh, tempat dan sebagainya yang tidak kami sengaja untuk merendahkan.terimakasih….

‘SOK IN TELEK…’

Di suatu malam yang cerah penuh bintang-bintang, ditemani rembulan yang memancarkan cahaya kehidupan….

“ Biarpun restoran disana ramai pengunjung…, biarpun masakannya berbau harum…, tapi lebih indah duduk berdua denganmu di teras rumah ini sambil menghitung bintang-bintang….”, Rayuan gombal Pagat memang kadang-kadang kena di hati Retno cewek taksiran Pagat yang ke-99 kali. Pasalnya emang di akhir bulan ini Pagat lagi bokek, gak punya duit. Lagi-lagi Pagat tetap maksain dirinya untuk membuat Retno bahagia walaupun sekali-kali jurus Dewa pengemisnya selalu menyertai.

“ Mari kita arungi luasnya samudera dan jelajahi bumi ini dengan cinta kita berdua. Kita awali hari ini dengan komitmen bahwa kita dijodohkan oleh Tuhan, jangan cemari kebersamaan kita dengan adanya dusta diantara kita berdua”. Rayu Pagat

“ Ah mas Pagat bisa aja. Aku gak percaya mas?”“ Kamu gak percaya sama mas?…”

“ Bukannya Retno gak percaya, melainkan Ngarungi samudera, makan di restoran aja kita belum pernah ,mas. Jangankan jelajahi Bumi, Kota Jogja aja mas gak ngerti. Kemarin aja mas tak minta nganterin ke Malioboro kok kesasar sampai Ring Road, buktikan dong mas?”, cerocos Retno bagaikan burung Kutilang (Kurus Tinggi Langsing). Tapi tak masalah buat Pagat walaupun sindiran gadis imut (=item mutlak) sedikit mengena di hatinya. Ya …. Apa boleh dikata Retno juga aktivis ORMAWA di Universitasnya, pantas saja pemikirannya sedikit keIntel-intelan (bukan kotoran kambing lho..) berbeda dengan Pagat yang misi hidupnya saat ini adalah mencari cinta. Yang ada di otaknya cuman I Love You dan I Love You.

“ Mas kemarin aku lihat cowok berdasi lho, wuih keren banget, tak kirain mas Pagat. Hampir saja mau tak panggil, tapi begitu disampingnya ada cewek cantik, kayaknya gak mungkin deh”

“ Oh dimana?” sahutnya santai dan penuh bijaksana

“ di Alun-alun kidul”“ Oh itu memang saya, lagi nganterin Klien dari Bandung, ya…bisnis kecil-kecilan. Ada apa to, cemburu ya?”

“ cemburu kok sama mas Pagat, sama Reinaldi iya?” sindir Retno layaknya debat antar Mahasiswa memperebutkan gelar ketua BEM. Yang akhir-akhir ini membuat Pagat kelimpungan dibuatnya. Bagaimana tidak walaupun Pagat pernah jadi ketua panitia kegiatan di BEM, tapi gara-gara cuman kerjaannya ngejar anak orang, ia hampir lengser dari jabatannya. Waktu pertanggung jawaban di Musyawarah anggota ia cuma sanggup menjawab “ya…., maaf saya salah…. “. Memang, kadang-kadang ungkapan pujangga ada benarnya. Cinta itu buta. Buktinya Pagat telah dibutakan oleh cinta, dulu ia adalah aktifis yang disegani oleh senior-senior maupun adik angkatannya. Idenya selalu cemerlang, brilian, fresh dan Up to date. So apa yang diperbuat Pagat selalu rapi, modusnya sulit ditebak, tanpa meninggalkan jejak. Seolah-olah ia punya ilmu copy tubuh, diwaktu yang hampir bersamaan berada di tempat yang berbeda, apa lagi kalau bukan untuk menjunjung tinggi nama Organisasinya yang akhir-akhir ini kekurangan anggota. Yang saat ini, hampir semua di Organisasinya hanya mementingkan kepentingan diri sendiri. Organisasi sebagai tempat cari jodoh. Cowok-cowoknya sibuk dandan plus cari farfum, yang cewek sibuk potong rambut dan ngecilin ukuran baju, dan masih banyak urusan yang gak penting dianggap penting. Cari inilah, cari itulah, ngakunya lagi ada urusan penting dan gak bisa ditundalah. “ bentar lagi mas…nunggu lagu habis, keren banget lho?”. Ada yang kerjaanya Cuma tidur di sudut ruangan bertutupkan kamus tebal.. Ada juga yang gayanya sok intelek tapi gak bisa kasih contoh, ada yang gak pintar soal teori tapi dalam prakteknya sedikit ngerti, ada yang gak bisa ngomong atau nasehatin karena ia memang tidak bisa apa-apa…… Fenomena ini yang sering buat Pagat prihatin tentang kondisi di Organisasinya dan ia tidak bisa ninggalin begitu saja. Tapi Pagat punya cara tersendiri tuk pecahkan itu semua, dalam hatinya Pagat berjanji setelah Retno didapat, ia akan kembali aktif sebagai aktivis yang tampil beda, ya… biar bisa ngimbangi kemampuan Retno soal diskusi, nyerocos tanpa bukti, protes tanpa solusi dan masih banyak lagi di otak Pagat yang penuh imajinasi. Tapi kalau Retno minggat, Pagat akan tetep ngejar-ngejar anak orang, walaupun sampai puncak gunung, dasar Goa, di sudut-sudut tebing, sampai hilir sungai, siapa tahu nemuin Bidadari yang hanyut.

“ mas Pagat, ngelamun ya?” sambil dicubitnya bibir Pagat yang agak seksi.

“….gak kok dik Retno, ini lagi ngitung bintang-bintang……” jawabnya agak gugup. Sambil disembunyikannya recehan di tangan kirinya yang dari tadi dihitung tapi tetep gak tambah-tambah.

“ Mas Pagat…”

“ apa dik…?”“ Retno pingin sekali mas beliin sesuatu untuk Retno, sesuatu yang spe..ciaall..”

“ Boleh, tapi …. awal bulan ya?, kalau kiriman udah datang….., nanti kamu minta apa aja saya beliin. Apa sih yang nggak buat Retno….”

“ bener Mas?”

“ Iya mas Pagat janji. Tapi ngomong-ngomong Retno punya pulsa gak? Minta buat nelpon ya?….” Sukro/mdwn

1 Responses to CERITA

  1. muryanto berkata:

    ok

Tinggalkan komentar